ANALISIS JURNAL III
Tema : Promosi penjualan yang baik
membuat antimo bertahan.
Judul : Ksatria Tangguh di
Ceruk Pasar
Pengarang : Moko Apt
Tahun : 13 januari 2009
Latar Belakang:
Antimo obat antimabuk. Mabuk darat laut dan udara. Minumlah
sebelum bepergian
Antimo menggembirakan perjalanan Anda………
Antimo menggembirakan perjalanan Anda………
Lirik
lagu iklan di atas begitu akrab di telinga, baik di media radio maupu televisi.
Jingle iklan Antimo sudah begitu akrab di telinga bahkan di kalangan anak-anak,
tepuk tangan khas Antimo sudah menjadi semacam permainan yang dilakukan secara
berpasangan.
Nama Antimo sudah begitu melekat di hati masyarakat
Indonesia. Produk ini nyaris tidak bisa terpisahkan dalam urusan perjalanan
terutama perjalanan yang memerlukan waktu tempuh di atas 2 jam. Antimo sendiri
adalah brand yang sejak tahun 1971 bisa dikatakan “tidak ada matinya”.
Produk-produk obat sejenis boleh saja datang dan pergi, namun nama Antimo tetap
berkibar di pasar obat perjalanan
. Antimo merupakan produk andalan PT Phapros yang menguasai
sekitar 92% pangsa pasar obat antimabuk di perjalanan. Ini terjadi karena
Antimo masuk pasar lebih dari 37 tahun lalu dan termasuk produk pertama Phapros
(Manopol, 2003). Dominasinya bahkan sulit ditandingi pesaing seperti Antimab
(Zenith), Dimenhidrinat (Kimia Farma), Wisatamex (Konimex), Amocaps (Erela),
dan Contramo (Erlimpex) (ISFI, 2007). Tampaknya Antimo tak memberi peluang
tumbuhnya produk lain yang mengandung bahan aktif yang sama.Jika dilihat dari
pemasarannya, Antimo merupakan contoh obat yang dipasarkan dalam ceruk pasar
yang sempit. Bagaimana strategi marketing mix produk Antimo dalam kaitannya
sebagai penggarap ceruk di pasar?
Maksud dan Tujuan :
Untuk
mengetahui penerapan marketing mix yang dilakukan oleh PT Phapros dalam
membangun brand awareness Antimo.
Metodologi :
Data
dan Variabel
Data
: Sekunder / Kuanlitatif
Variabel
: Marketing Mix
KESIMPULAN.
Antimo tetap berjaya di ceruk pasar sejak pertama kali
diluncurkan sampai sekarang karena menjadi pemenuhan kebutuhan dari masyarakat
yang menginginkan perjalanan dengan nyaman tanpa gangguan mual atau muntah.
Antimo memiliki produk yang berkualitas dan manjur, harga terjangkau, mudah
diperoleh di barbagai tempat, dan berhasil merebut hati konsumen Indonesia
dengan tepuk tangan dan jingle iklan khas Antimo sehingga brand awareness Antimo
menjadi sangat kuat.
REKOMENDASI.
Prestasi besar yang telah diraih Antimo tidak berarti akan
terus melekat sepanjang masa. Tentu kompetitor akan terus berinovasi suapaya
bisa merebut pasar Antimo dan Phapros harus tanggap terhadap kondis yang
demikian. Saat ini, kemasan strip yang dipakai adalah kemasan bening dari
plastik yang tipis yang lembek dan “tidak bertenaga”. Mungkin diperlukan
inovasi dalam hal kemasan yang lebih kokoh.
Di
warung-warung kecil ternyata juga ada produk baru bernama Mentimo, produk
kembang gula yang diproduksi oleh PT Inasentra Unisatya, Bogor. Jika dilihat
sepintas baik warna kemasan, gambar kemasan, dan tag-line-nya “menyamankan
perjalanan Anda” bisa dikatakan serupa dengan Antimo.
Namun jika diihat
komposisinya, sangat berbeda. Mentimo mengangkat mint + jahe + jeruk sebagai
bahan baku dan tidak ada dimenhidrinatnya. Maka perlu diedukasi kepada
penjualnya bahwa kedua produk adalah berbeda. Pernah terjadi di lapangan ketika
konsumen akan membeli Antimo, ternyata ada penjual bertanya mau yang Antimo
yang bentuk tablet atau Antimo permen, padahal Antimo permen tidak ada.
SUMBER
:
http://moko31.wordpress.com/2009/08/30/strategi-marketing-mix-kopi-kapal-api/
http://moko31.wordpress.com/2009/11/22/evaluasi-hubungan-strategi-marketing-mix-dan-kepuasan-pelanggan-studi-kasus-pada-kuku-bima-ener-g/
http://moko31.wordpress.com/2009/01/13/antimo-ksatria-tangguh-di-ceruk-pasar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar