Jumat, 25 Januari 2013

Remedial ( Analisis jurnal kedua )



Nama              : Elfa Musashi
Kelas               : 3ea17
Npm                : 12210327

Remedial Analisis jurnal Pertama .


Analisis jurnal 1.

Tema               : Pengaruh  kualitan layanan terhadap kepuasan nasabah di BCA.
Judul                : Layanan kepuasan nasabah terhadap bank BCA.
Pengarang      : Fathorrahman
Tahun            : 2011

Latar belakang.

Globalisasi telah mendorong dunia bisnis menjadi semakin kompetitif danmempertajam persaingan yang akhirnya membawa konsekuensi hanya perusahaan yangmempunyai kemampuan bersaing saja yang dapat bertahan. Persainganyang selalumuncul dalam dunia bisnis mendorong munculnya pemikiran-pemikiran baru yangdapat membangun produk atau jasa yang memberikan nilai lebih kepada pelanggan.Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat sukses dalam persaingan adalah berusaha mencapai tujuan untuk menciptakan dan mempertahankan  pelanggan. Agar tujuan tersebut dapat tercapai, maka setiap perusahaan harus berupayamenghasilkan dan menyampaikan barang dan jasa yang diinginkan konsumen denganharga yang pantas (reasonable).

Bank sebagai bagian dari sistem perekonomian nasional dituntut untuk meningkatkan kualitas penyediaan fasilitas, pelayanan dan kemandirian, dan sistem bunga yang bersaing. Bank Central Asia (BCA) Pamekasan merupakan sebuahlembaga bisnis yang bergerak di bidang jasa pelayanan sektor keuangan dan merupakan salahsatu dari beberapa bank yang ada di Kabupaten Pamekasan. Oleh karena itu, Bank Central Asia (BCA) Pamekasan dituntut untuk selalu menjaga kepercayaan konsumendengan meningkatkan kualitas pelayanan agar kepuasan konsumen meningkat.

Dalam menerima dan melayani nasabah sebagai konsumen dengan berbagai karakteristik, bank harus menyiapkan diri supaya senantiasa mendengarkan dan memiliki kemampuanmemberikan respon terhadap setiap keinginan, harapan dan tuntutan pengguna jasa bank, dalam hal ini adalah nasabah bank. Pihak bank perlu secara cermat menentukankebutuhan konsumen sebagai upaya untuk memenuhi keinginan dan meningkatkankepuasan atas pelayanan yang diberikan.Day (dalam Tjiptono & Chandra, 2005)mendefinisikan bahwa “kepuasannasabahmerupakan responnasabahatas evaluasiketidaksesuaian yang dirasakan antara harapan sebelumnya dan kinerja actual.

produk yang dirasakan setelah pemakaian”. Kepuasan yang dirasakanolehnasabahbukanlahsesuatu yang terjadi dengan sendirinya. Kepuasan terjadi karena harapan-harapan yangada pada diri nasabah terpenuhi. Kepuasan nasabah merupakan dambaan setiapbank selaku tempat penyedia jasa pelayanan. Kepuasaan akan menumbuhkan loyalitas


METODE PENELITIAN.

1.      Jenis Penelitian

        Dalampenelitianini digunakan desain riset kausal atau sebab akibat yang berguna untuk menganalisa hubungan-hubungan antar variabel satu dengan yanglainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya. Sifat hubungan-hubungan yang mungkin terjadi diantara variabel-variabel ini adalah asimetris,yaituhubungan yang terjadi akibat dari variabel bebas terhadap variabel tidak bebas (Umar,2001)
2.      Populasi dan Sampel

         Populasi dari penelitian ini adalahnasabah yang mempunyai simpanan jenistabungan dalam bentuk TAHAPAN BCA untuk yang jenis nasabah biasa. Jumlahnasabah jenis ini Sangat banyak dan mudah berubah-ubah sehingga populasinya tidak dapat diketahui secara pasti.Sampel adalah bagian dari karakteristik yang diambiloleh populasi yang hendak diselidiki dan dianggap dapat mewakili keseluruhan populasi.Sampel adalah bagiandari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2009). Teknik  pengambilan sampel yang digunakan adalah non probability sampling dengan cara accidental sampling .Mengacupendapat Cooper dan Emory (1998), makadalam penelitianinijumlahsampel yang akan diambil sebesar 100 sampel.


KESIMPULAN DAN SARAN.

KESIMPULAN.
Berdasarkan permasalahan dan pembahasan tentang pengaruh. kepuasanterhadapkepuasan nasabah BCAPamekasandapat di ambil kesimpulan sebagai berikut yaitu :
1.      Berdasarkan analisis uji t yaitu variabel bukti langsung, empati, daya tanggap dankehandalanberpengaruh secara signifikan, sedangkan variabel jaminan tidak  berpengaruh secara signifikan.
2.      Berdasarkan analisis uji F yaitu variabel bukti langsung, empati, daya tanggap,kehandalandan jaminan menunjukkan bahwa variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini berpengaruh secara simultan terhadap kepuasan nasabahBCA Propbolinggo
3.      Berdasarkan pengujian analisa regresi berganda menunjukkan bahwavariabe bukti langsung adalah variabel yang memiliki pengaruh dominan padakepuasannasabah BCAPamekasan.

SARAN.
Dari hasilpenelitian, analisis dan kesimpulan diatas, berikut beberapa saranyang dapat disarankan yaitu:
1.      Melihat pada hasil penelitian dimana bukti langsung merupakan variable.Yangdominan dalam mempengaruhi kepuasan nasabah BCAPamekasan, maKahendaknyaperusahaan terusmeningkatkan kualitas petugas dengan lebihmemperhatikannasabah dan calon nasabahyang berada didalam area gedung BCA.
2.      Meskipun bukti langsung merupakan hal paling utama yang dipertimbangkan olehnasabah namun perusahaan harustetap mempertahankan keempatvariabellainya dengan cara selalu meningkatkan kualitas layanan yang ada dan menciptakanstrategi baru yang inovatif agar dapat bersaingdengan pesaing dan mampumemuaskan konsumen.
3.      Bisnis jasa keuangan saat.ini semakin berkembang, karena beberapainvestasi pada bisnis ini sangat menguntungkan, sehingga bagi perusahaan jasa keuangan harusterusmelakukaninovasi-inovasi baru yang lebih menarik untuk bersaing, yaitudenganlebihcermatmengetahui keinginandan kebutuhan konsumen melaluivariabel kualitaslayanan dan aspek-aspek lainnya.
 

ANALISIS JURNAL 2

Tema               : Analisis kepuasan nasabah terhadap pelayanan BANK MANDIRI
Judul                : Layanan kepuasan nasabah terhadap BANK MANDIRI
Pengarang      : Andi Lesmana (Magister Manajemen, Universitas Gunadarma)
Tahun               : -                               
                  
Latar belakang.

Pengukuran Kepuasan Nasabah merupakan hal yang seharusnya dilakukan suatu organisasi secara periodik untuk lebih memantapkan keunggulan bersaingnya dibandingkan dengan kompetitor. Peningkatan Kinerja yang dilakukan oleh petugas bank sebagai penyaji jasa serta pihak manajemen Bank Mandiri sebagai penyedia jasa perbankan, pada atribut yang tepat akan membawa dampak positif yaitu meningkatkan kepuasan nasabah. Namun sebaliknya, peningkatan kinerja pada atribut yang tidak tepat akan membawa suatu organisasi pada pemborosan. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kepuasan nasabah dengan menggunakan metode Important Performance Analysis dan Diagram Kartesius.

Metode Important Performance Analysis dapat digunakan untuk menentukan bobot pada sisi tingkat kinerja/pelayanan yang diterima nasabah (X) dan bobot pada sisi tingkat kepentingan/harapan nasabah (Y) atas dasar lima dimensi kualitas pelayanan jasa yaitu reliability, responsiveness, assurance, empathy, dan tangibles. Sedangkan metode diagram kartesius digunakan untuk mengidentifikasi prioritas perbaikan kinerja bagi perusahaan.

Data penelitian didapat dengan menyebarkan kuesioner yang meliputi pertanyaan pertanyaan yang mewakili 5 dimensi kualitas pelayanan jasa yang dikembangkan dan divalidasi oleh Zeithhaml, Valarie A, Parasuraman A dan Berry, Leonard L,(1990). Disamping itu, penulis juga menambahkan beberapa butir pertanyaan yang telah diuji validitasnya dengan menggunakan metode product moment (Corrected Item Total Correlation), dan reliabilitasnya dengan menggunakan metode Cronbach’s Alpha. Penelitian ini dilakukan pada BANK MANDIRI (PERSERO) TBK DI BAGIAN RETAIL & CONSUMER RISK GROUP.
Tingkat kesenjangan terbesar terdapat pada dimensi reliability dengan nilai gap sebesar (-0,77) pada pelayanan petugas security, dimensi tangibles (-0,71) pada pelayanan petugas customer service, dan dimensi reliability (-0,29) pada pelayanan petugas collection. Sehingga prioritas utama perbaikan yang harus dilakukan terutama pada dimensi reliability dan tangibles.

Metode penelitian.

Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada nasabah-nasabah pengguna kartu kredit dan jasa-jasa lainnya dari Bank Mandiri (Persero) Tbk – Retail & Consumer Risk Group (Plaza Bumi Daya Lt.5), Jl. Imam Bonjol No.61 Jakarta, serta data sekunder yang diperoleh dari data internal Bank Mandiri.

Penelitian ini menggunakan variabel/atribut yang diteliti, meliputi lima dimensi kualitas pelayanan jasa yakni keandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan / keyakinan (assurance), empati (emphaty) dan berwujud (tangible). Dari kelima demensi kualitas pelayanan jasa tersebut, kepada nasabah di berikan 47 butir pertanyaan yang mencerminkan masing-masing kelompok dimensi kualitas pelayanan7 jasa. Adapun 47 butir pertanyaan tersebut dibagi menjadi 3 kelompok sesuai dengan petugas bank yang menjadi penyaji jasa, yaitu 10 butir pertanyaan untuk petugas security, 19 butir pertanyaan untuk customer service, dan 18 butir pertanyaan untuk petugas collection. Kelima dimensi tersebut dinilai dengan menggunakan lima kategori pengukuran (skala likert) terhadap dua bagian, yaitu: harapan nasabah, dan pelayanan yang diterima nasabah. Lima kategori harapan nasabah dan pelayanan yang diterima nasabah terdiri dari :

1.      Kategori 1 : tidak penting / tidak puas
2.      Kategori 2 : kurang penting / kurang puas
3.      Kategori 3 : cukup penting / cukup puas
4.      Kategori 4 : penting / puas
5.      Kategori 5 : sangat penting / sangat puas

Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode survei, dimana pengambilan sampelnya menggunakan teknik purposive random sampling yaitu metode pengambilan sampel yang didasarkan atas penilaian atau pertimbangan tertentu dari peneliti. Adapun kriteria sampel yaitu:
1.      Responden adalah nasabah Bank Mandiri yang menggunakan jasa kredit dan bertransaksi langsung dengan Security, Customer Service dan Petugas Collection;
2.      Waktu pengambilan sampel dilakukan pada bulan Juli – Agustus 2008;
3.      Jumlah sampel ditentukan sebanyak 150 responden agar sampel memiliki ciri-ciri yang esensial dari populasi dan dapat dianggap cukup representatif.

Kesimpulan dan saran.

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa:
1.      Tingkat kualitas pelayanan yang diberikan oleh para petugas bank masih belum memenuhi tingkat kepuasan nasabah secara menyeluruh. Namun jika dilihat dari masing-masing dimensi kualitas terhadap kepuasan yang dirasakan oleh nasabah,   maka :
·         Kualitas pelayanan jasa yang diberikan oleh petugas security, lebih didominansi oleh dimensi empathy dan tangibles.
·         Kualitas pelayanan jasa yang diberikan oleh petugas customer service, lebih didominansi oleh dimensi empathy dan assurance.
·         Dan Kualitas pelayanan jasa yang diberikan oleh petugas collection, lebih didominansi oleh dimensi assurance dan empathy.

2.      Berdasarkan pemetaan dengan menggunakan diagram kartesius terhadap kelima dimensi kualitas pelayanan jasa yang diberikan oleh petugas bank, maka :
·         Kualitas pelayanan jasa yang harus ditingkatkan lagi oleh petugas security adalah atribut-atribut pada dimensi reliability dan responsiveness.
·         Kualitas pelayanan jasa yang harus ditingkatkan lagi oleh petugas customer service adalah atribut-atribut pada dimensi reliability dan tangibles.
·         Dan Kualitas pelayanan jasa yang harus ditingkatkan lagi oleh petugas collection adalah atribut-atribut pada dimensi reliability, responsiveness, dan tangibles.

3.      Kesenjangan yang terjadi antara tingkat kepentingan dengan tingkat kinerja berdasarkan urutan kesenjangan yang paling tinggi pada kualitas pelayanan jasa oleh petugas security adalah pada dimensi reliability, petugas customer service adalah dimensi tangibles, dan pada petugas collection adalah dimensi reliability.

Saran.
Berdasarkan kesimpulan maka saran yang penulis dapat sampaikan adalah bahwa tingkat kualitas pelayanan yang diberikan oleh para petugas bank sebagai penyedia jasa perbankan harus lebih ditingkatkan lagi sehingga dapat memberikan kepuasan pada para nasabah. Dengan melihat pentingnya akan tingkat kepentingan nasabah terhadap tingkat kinerja, maka pelayanan-pelayanan yang harus ditingkatkan adalah sebagai berikut:

a)      Prosedur pelayanan yang cepat dan mudah ;
b)       Prosedur penerimaan nasabah yang cepat dan tepat ;
c)       Cepat dan tanggap dalam menangani tugas ;
d)      Cepat dan tanggap dalam menghadapi complain nasabah ;
e)      Berada di tempat pada saat dibutuhkan ;
f)        Pengetahuan dan kecakapan petugas dalam menangani tugasnya ;
g)       Jumlah tempat duduk yang tersedia memadai ;
h)       Penataan interior, Fasilitas AC dan ruang tunggu yang nyaman ;
i)        Toilet dan fasilitas di dalamnya bersih ; dan
j)        Media hiburan dan informasi tersedia pada ruang tunggu.

 

ANALISIS JURNAL 3

Tema                : Pengaruh kualitas layanan terhadap kepuasan nasabah BANK BRI TBK  CABANG A.YANI.
Judul                : Layanan kepuasan nasabah terhadap BANK BRI
Pengarang      : Dewi Yanti Sudirman (fakultas ekonomi jurusan manajemen, Universitas Hasanudin Makasar) 
Tahun            :

Latar belakang.

Dalam perkembangan jumlah  nasabah maupun  jumlah nominal, hal ini juga disebabkan karena adanya promosi yang terus menerus serta memberikan pelayanan yang berkualitas sehingga menarik  minat masyarakat untuk bergabung menjadi nasabah di PT. BRI (Persero) Tbk Cabang A. Yani Makassar khususnya di jenis tabungan Britama.

Pelayanan yang diterima nasabah dapat dijadikan standar dalam menilai kinerja suatu bank yang berarti bahwa kepuasan nasabah adalah hal yang utama. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berusaha memberikan pelayanan yang sesuai dengan harapan nasabah dan fasilitas yang baik untuk mempertahankan  nasabah yang sudah ada serta untuk mendapatkan calon nasabah.Bank BRI yang merupakan salah satu bank yang terpercaya dan memiliki jaringan yang terluas, saat ini memiliki beberapa  produk unggulan yang dapat bersaing baik dari segi teknologi maupun kedekatan kepada masyarakat. Adapun produk tabungan yang paling diandalkan dan memiliki jumlah  nasabah terbesar adalah BritAma.Dari sistem pelayanan yang diberikan oleh bank BRI apakah ada nasabah yang merasa puas, sehingga loyal terhadap bank ini sehingga nasabah menggunakan serta memanfaatkan kembali. Jika nasabah puas maka yang diharapkan oleh bank adalah perekomendasian ke rekannya yang lain untuk menggunakan jasa bank BRI dan meningkatkan proporsi pembelanjaan layanan bank. Dari latar belakang diatas, penulis tertarik mengadakan penelitian dan membahas kualitas layanan perbankan terhadap kepuasan nasabah. Oleh karena itu penulis mengangkat judul “ PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH PRODUK TABUNGAN BRITAMA PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK CABANG ACHMAD YANI MAKASSAR”.

Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah :
1)      Untuk mengetahui  pengaruh keandalan  (reability), jaminan  (assurance),  bukti fisik  (tangible), komunikasi  (empathy), cepat tanggap (responsiveness) terhadap kepuasan nasabah produk tabungan Britama PT. BRI (persero) Tbk. Cabang A.Yani Makassar.
2)      Untuk mengetahui adakah diantara lima variabel yang digunakan yang memiliki pengaruh paling signifikan terhadap kepuasan nasabah produk tabungan Britama PT. BRI (persero) Tbk. Cabang A. Yani Makassar.


Metode penelitian.

Sebagai pelengakp dalam pembahasan ini maka diperlukan adanya data atau informasi baik dari dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan. Penulis memperoleh data yang berhubungan dengan menggunakan metode sebagai berikut:

 3.2.1 Penelitian Lapangan (Field Research) Yaitu penelitian yang dilakukan pada perusahaan bersangkutan untuk memperoleh data yang berhubungan dengan penulisan dengan cara:
1.     Observasi 
Yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan penulis dengan pengamatan baik secara berhadapan langsung maupun secara tidak langsung seperti memberikan daftar pertanyaan  untuk dijawab.
2.     Wawancara
Yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan dengan mewawancarai pihakpihak yang bersangkutan dalam organisasi untuk memperoleh data yang berhubungan dengan materi pembahasan.
3.     Kuesioner
Yaitu suatu cara pengumpulan data dengan memberikan data atau menyebarkan daftar kepada  responden, dengan harapan mereka akan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut.
3.2.2 Penelitian Kepustakaan (Library Research)Yaitu penelitian yang dilakukan dengan membaca beberapa buku literatureliteratur, mengumpulkan dokumen, arsip, maupun catatan penting organisasi yang ada hubungannya dengan permasalahan penulisan skripsi ini dan selanjutnya diolah kembali.

Kesimpulan dan saran .

Kesimpulan.
Dari hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka penulis menarik beberapa kesimpulan atas hasil analisis tersebut yaitu:
1.       Berdasarkan hasil analisis koefisien regresi antara dimensi kualitas layanan terhadap kepuasan nasabah semuanya positif. Dimana pengaruh perubahan naik/turunya variabel kualitas layanan terhadap kepuasan nasabah signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik  dimensi kualitas layanan yang meliputi keandalan, jaminan, bukti fisik, komunikasi dan tanggapan maka akan semakin tinggi pula tingkat kepuasan nasabah.
2.       Variabel  kualitas layanan yang paling dominan berpengaruh terhadap kepuasan nasabah adalah  assurance, karena memiliki nilai p value paling kecil yakni 0,000 di samping itu memiliki nilai t hitung yang paling besar dibanding dengan variabel lainnya yakni sebesar 5,224.

Saran
Dari hasil simpulan yang telah dikemukakan, maka saran yang penulis dapat sebagai bahan pertimbangan bagi pihak PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang A. Yani Makassar adalah sebagai berikut :
1.      Disarankan kepada perusahaan agar dalam memberikan layanan kepada nasabah BRI BritAma, hendaknya tetap mempertahatikan  faktor-faktor dimensi layanan yang meliputi keandalan (reability), jaminan (assurance),bukti fisik (tangible), komunikasi  (empathy)  dan cepat tanggap (responsiveness) dalam melakukan layanan kepada nasabah. 
Mengingat bahwa  assurance meerupakan variabel yang paling dominan, maka disarankan kepada perusahaan untuk meningkatkan  pengetahuan, kesopansantunan, dan kemampuan para pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya para nasabah.



TEMA : PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH DI BANK-BANK INDONESIA ( BCA, MANDIRI DAN BRI )



BAB I

PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang

Dewasa ini tuntutan dan kebutuhan masyarakat akan jasa produk perbankan semakin meningkat, seiring meningkatnya pengetahuan atau kemajuan. Agar masyarakat mau menyimpan uangnya di bank, maka pihak perbankan memberikan rangsangan berupa balas jasa yang akan diberikan  kepada para  nasabah. Rangsangan tersebut dapat berupa kemudahan pembukaan rekening tabungan, bunga yang tinggi, hadiah-hadiah/souvenier, gratis biaya transfer antar rekening, jaminan keamanan atas dana yang disimpan nasabah, fasilitas ATM yang tersebar diseluruh Indonesia, nasabah dapat mengambil dan menyetor setiap harinya tanpa dibatasi.Pada situasi persaingan perbankan, bank-bank membutuhkan usaha yang keras untuk mendapat calon nasabah dan mempertahankan yang sudah ada ditangan.

Keberhasilan usaha tersebut sangat ditentukan oleh kemampuan perusahaan dalam memberikan pelayanan yang berkualitas. Kualitas pelayanan tercermin dari kepuasan nasabah  untuk melakukan penggunaan ulang jasa perbankan. Kepuasan nasabah dalam menggunakan jasa atau produk yang ditawarkan dapat dijadikan masukan bagi pihak manajemen untuk meningkatkan dan memperbaiki kualitas pelayanan yang diberikan. Untuk itu karyawan bagian pelayanan sebaiknya selalu memantau kepuasan yang dirasakan oleh nasabah perbankan untuk mencapai loyalitas dari para nasabah.Dalam memberikan pelayanan, setidaknya bank harus memenuhi 5 kriteria kualitas pelayanan yang sering disebut RATER sehingga dapat menciptakan nasabah yang loyal, yaitu reabillity (kehandalan), assurance (jaminan), tangible (bukti fisik),empathy (komunikasi),  dan  responsiveness (cepat tanggap), Tjiptono (2006:69).

.Kehandalan dapat dilihat dari kemampuan untuk memberikan jasa secara akurat sesuai yang dijanjikan,  jaminan dapat dilihat dari pengetahuan dan kemampuan karyawan untuk melayani dengan rasa percaya diri,  bukti fisik dapat dilihat dari fasilitas yang kasat mata yang dapat dinikmati langsung oleh nasabah, komunikasi  yaitu karyawan harus memberikan perhatian secara individu kepada nasabah dan mengerti kebutuhan nasabah, sedangkan cepat tanggap kemampuan karyawan untuk membantu nasabah menyediakan jasa dengan cepat sesuai dengan  yang diinginkan oleh nasabah.

Salah satu cara menciptakan pelayanan yang berkualitas adalah bank dapat membedakan dirinya sendiri dengan cara konsisten  menyampaikan mutu lebih tinggi ketimbang pesaingnya, pihak bank melakukan interaksi dengan nasabah yangdisertai umpan balik sebagai kontrol dan ukuran keberhasilan.Nasabah yang  loyal  adalah alat promosi yang efektif. Dengan adanya nasabah yang loyal akan sangat membantu pihak bank, karena nasabah yang loyal, merupakan alat promosi dari mulut kemulut yang efektif. Nasabah yang loyal akan membawa nasabah lainya untuk menikmati pelayanan produk perusahaan. Semakin meningkat jumlah nasabah yang dilayani, semakin meningkat pula pendapatan danlaba perusahaan.


1.2 Perumusan dan Batasan Masalah

1.2.1 Rumusan Masalah
Rangsangan tersebut dapat berupa kemudahan pembukaan rekening tabungan, bunga yang tinggi, hadiah-hadiah/souvenier, gratis biaya transfer antar rekening, jaminan keamanan atas dana yang disimpan nasabah, fasilitas ATM yang tersebar diseluruh Indonesia, nasabah dapat mengambil dan menyetor setiap harinya tanpa dibatasi.Pada situasi persaingan perbankan, bank-bank membutuhkan usaha yang keras untuk mendapat calon nasabah dan mempertahankan yang sudah ada ditangan.

1.2.2 Batasan Masalah
Perusahaan harus mengetahui dan memperhatikan bagaimana menciptakan dan meningkatkan kualitas jasa atau layanan yang ditawarkan. Kualitas layanan yang diciptakan dan yang akan ditingkatkan tidak bisa diukur dari sudut pandang perusahaan, namun harus dari sudut pandang pelanggan (perceived quality)


1.3 Tujuan Peneliti

Agar mengetahui apakah konsumen setuju terhadap pelayanan yang di terapkan di perusahaan Bank.


1.4 Manfaat Penelitian

Dengan melakukan penulisan ilmiah ini dapat memberikan manfaat diantaranya :
1. Bagi Masyarakat Luas
Diharapkan dengan membaca penulisan ilmiah ini dapat menambah ilmu pengetahuan khususnya mengenai kepuasan konsumen, serta dapat dijadikan sebagai bahan refrensi bagi pembaca yang tertarik untuk menulis tentang Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen.
2. Bagi Perusahaan
Diharapkan hasil penulisan ilmiah ini dapat digunakan sebagai masukan dan bahan pertimbangan bagi perusahaan untuk memperoleh informasi yang lebih baik dan berguna dalam pengambilan keputusan.


1.5 Metode Penelitian

1.5.1 Objek Penelitian
Objek penelitian dalam penulisan ilmiah ini adalah strategi kepuasan konsumen.

1.5.2 Data / Variabel
Data primer merupakan informasi yang dikumpukan terutama untuk tujuan investigasi yang sedang dilakukan saat ini. Sedangkan, Data sekunder merupakan informasi yang dikumpulkan bukan untuk kepentingan studi yang sedang dilakukan saat ini tetapi untuk beberapa tujuan lain.

1.5.3 Metode Pengumpulan Data
Penulis mengadakan proses pengumpulan data menggunakan cara field Research ( Penelitian Lapangan) yaitu penelitian lapangan yang mengumpulkan dan menerapkan beberapa metode antara lain:
Wawancara : Pengumpulan data yang dilakukam secara langsung berhadapan tatap muka dengan orang yang diwawancarai.
Observasi : Mengadakan pengamatan langsung objek yang sedang penulis teliti untuk mendapatkan informasi yang diperlukan sehubung tingkat kepuasan konsumen.
Kuisioner : Metode pengumpulan data dengan cara membagi angket kepada responden untuk diisi guna mendapatkan data yang diinginkan.

1.5.4 Hipotesis
Hipotesis adalah pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi, hipotesis juga merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah.
Hipotesis yang akan dibuktikan oleh penulis yaitu :
Ho : Konsumen merasa tidak puas terhadap pelayanan yang diberikan terhadap kualitas layanan.
Ha : Konsumen merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan terhadap kualitas layanan.

1.5.5 Metode Analisis
Uji Skala Likert
Skala likert yaitu mengukur setiap pendapatan dan persepsi seorang atau kelompok orang tertentu, fenomena sosial jawaban tersebut dapat diskor (nilai).


 



BAB II

LANDASAN TEORI


2.1 Kerangka Teori

Penulis akan mengemukakan berbagai pemahaman dengan teori-teori yang berhubungan dengan penulisan ilmiah ini.


2.1.1 Definisi Kepuasan konsumen
Secara harfiah loyal berarti setia, atau loyalitas dapat diartikan sebagai suatu kesetiaan. Kesetiaan ini timbil tanpa adanya paksaan, tetapi timbul dari kesadaran sendiri pada masa lalu. Usaha yang dilakukan untuk menciptakan kepuasaan konsumen lebih cenderung mempengaruhi sikap konsumen. Sedangkan konsep loyalitas konsumen lebih menekankan kepada perilaku pembeliannya.

2.1.2 Macam-macam kepuasan konsumen
Kepuasan konsumen terbagi menjadi 2 :
 Kepuasan Fungsional, merupakan kepuasan yang diperoleh dari fungsi atau pemakaian suatu produk. Misal : karena makan membuat perut kita menjadi kenyang.
Kepuasan Psikologikal, merupakan kepuasan yang diperoleh dari atribut yang bersifat tidak berwujud. Misal : Perasaan bangga karena mendapat pelayanan yang sangat istimewa dari sebuah rumah makan yang mewah.


2.2 Penelitian Terdahulu

Di lakukannya penelitian faktor – faktor yang mempengaruhi orang – orang merasa puas terhadap suatu kepuasan .
Menurut Philip Kotler (1997:38) ada empat metode yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen yaitu :
Sistem keluhan dan saran. Untuk mengidentifikasikan masalah maka perusahaan harus mengumpulkan informasi langsung dari konsumen dengan cara menyediakan kotak saran. Informasi yang terkumpul untuk memberikan masukan bagi perusahaan.
Survei kepuasan konsumen.Survei kepuasan konsumen dapat dilakukan dengan cara survei melalui pos surat, telephone, maupun wawancara pribadi. Dengan metode ini perusahaan dapat menciptakan komunikasi 2 arah dan menunjukkan perhatiannya kepada konsumen.
Ghost Shopping. Metode ini digunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan perusahaan pesaing dan membandingkannya dengan perusahaan yang bersangkutan.
Analisis kehilangan konsumen, Tingkat kehilangan konsumen menunjukkan kegagalan perusahaan dalam memuaskan konsumennya. Perusahaan seharusnya menganalisa dan memahami mengapa konsumen tersebut berhenti mengkonsumsi produk kita. Menurut Fandy Tjiptono (1997:35), metode yang digunakan untuk mengukur kepuasan konsumen dapat dengan cara :

a)   Pengukuran dapat dilakukan secara langsung dengan pertanyaan.
b) Responden diberi pertanyaan mengenai seberapa besar mereka mengharapkan suatu atribut tertentu dan seberapa besar yang dirasakan.
c) Responden diminta untuk menuliskan masalah yang mereka hadapi berkaitan dengan penawaran dari perusahan dan juga diminta untuk menuliskan masalah-masalah yang mereka hadapi berkaitan dengan penawaran dari perusahan dan juga diminta untuk menuliskan perbaikan yang mereka sarankan.
d) Responden dapat diminta untuk meranking berbagai elemen dari penawaran berdasarkan derajat pentingnya setiap elemen dan seberapa baik kinerja perusahan dalam masing-masing elemen.


2.3. Alat Analisis.

2.3.1. Skala Likert
Penelitian ini menggunakan variabel/atribut yang diteliti, meliputi lima dimensi kualitas pelayanan jasa yakni keandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan / keyakinan (assurance), empati (emphaty) dan berwujud (tangible). Dari kelima demensi kualitas pelayanan jasa tersebut, kepada nasabah di berikan 47 butir pertanyaan yang mencerminkan masing-masing kelompok dimensi kualitas pelayanan7 jasa. Adapun 47 butir pertanyaan tersebut dibagi menjadi 3 kelompok sesuai dengan petugas bank yang menjadi penyaji jasa, yaitu 10 butir pertanyaan untuk petugas security, 19 butir pertanyaan untuk customer service, dan 18 butir pertanyaan untuk petugas collection. Kelima dimensi tersebut dinilai dengan menggunakan lima kategori pengukuran (skala likert) terhadap dua bagian, yaitu: harapan nasabah, dan pelayanan yang diterima nasabah. Lima kategori harapan nasabah dan pelayanan yang diterima nasabah terdiri dari :

1.      Kategori 1 : tidak penting / tidak puas
2.      Kategori 2 : kurang penting / kurang puas
3.      Kategori 3 : cukup penting / cukup puas
4.      Kategori 4 : penting / puas
5.       Kategori 5 : sangat penting / sangat puas







BAB III

METODE PENELITIAN


3.1. Objek Penelitian

Objek penelitian dalam penulisan ilmiah ini suatu kepuasan konsumen. Objek yang menjadi sampel adalah 47 orang konsumen  dari keseluruhan populasi yang diperoleh penulis dengan menggunakan Kuisioner.

3.2. Data / Variabel Yang Digunakan

Data atau variabel yang digunakan berupa data primer dengan menyebarkan kuisioner kepada konsumen, yang pernah datang untuk membuka rekening tersebut. Kuisioner tersebut dibagi kedalam lima dimensi yaitu:
Dimensi Ketersediaan pelayanan
Dimensi Adanya Promo
Dimensi Keramahan Petugas
Dimensi Lokasi

3.3. Metode Pengumpulan Data

Penulis mengadakan proses pengumpulan data menggunakan cara field Research ( Penelitian Lapangan) yaitu penelitian lapangan yang mengumpulkan dan menerapkan beberapa metode antara lain:
Wawancara : Pengumpulan data yang dilakukam secara langsung berhadapan tatap muka dengan orang yang diwawancarai.
Observasi : Mengadakan pengamatan langsung objek yang sedang penulis teliti untuk mendapatkan informasi yang diperlukan sehubung tingkat kepuasan konsumen.
Kuisioner : Metode pengumpulan data dengan cara membagi angket kepada responden untuk diisi guna mendapatkan data yang diinginkan.

3.4. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi, hipotesis juga merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah.
Hipotesis yang akan dibuktikan oleh penulis yaitu :
Ho : Konsumen merasa tidak puas terhadap pelayanan yang diberikan terhadap perusahaan bank.
Ha : Konsumen merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan terhadap perusahaan bank.
                                    
3.5. Alat Analisis Yang Digunakan

3.5.1. Skala Likert
Penelitian ini menggunakan variabel/atribut yang diteliti, meliputi lima dimensi kualitas pelayanan jasa yakni keandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan / keyakinan (assurance), empati (emphaty) dan berwujud (tangible). Dari kelima demensi kualitas pelayanan jasa tersebut, kepada nasabah di berikan 47 butir pertanyaan yang mencerminkan masing-masing kelompok dimensi kualitas pelayanan7 jasa. Adapun 47 butir pertanyaan tersebut dibagi menjadi 3 kelompok sesuai dengan petugas bank yang menjadi penyaji jasa, yaitu 10 butir pertanyaan untuk petugas security, 19 butir pertanyaan untuk customer service, dan 18 butir pertanyaan untuk petugas collection. Kelima dimensi tersebut dinilai dengan menggunakan lima kategori pengukuran (skala likert) terhadap dua bagian, yaitu: harapan nasabah, dan pelayanan yang diterima nasabah. Lima kategori harapan nasabah dan pelayanan yang diterima nasabah terdiri dari :

Kategori 1 : tidak penting / tidak puas
Kategori 2 : kurang penting / kurang puas
Kategori 3 : cukup penting / cukup puas
Kategori 4 : penting / puas
 Kategori 5 : sangat penting / sangat puas



Adapun rumus yang di gunakan dalam skala likert :
Hasil = ( Jumlah sktor * jumlah sempel ) / jumlah pertanyaan
Jarak = nilai tertinggi – nilai terendah
Interval = jarak / banyak kelas





BAB IV

PEMBAHASAN


4.1. Data Penelitian

Objek penelitian dalam penulisan ilmiah ini suatu kepuasan konsumen. Objek yang menjadi sampel adalah 47 orang konsumen  dari keseluruhan populasi yang diperoleh penulis dengan menggunakan Kuisioner.

4.2. Hasil Penelitian dan Analisa Pembahasan

Dari hasil penelitian yang diperoleh melalui pembagian lembaran angket (Kuesioner) kepada 50 orang konsumen untuk mengetahui tingkat kepuasan terhadap kualitas merk produk dan loyalitas konsumen, maka hasil penelitian dibagi menjadi 5 dimensi kualitas pelayanan seperti :
Dimensi Ketersediaan layanan
Dimensi Adanya Promo
Dimensi Keramahan Petugas
Dimensi Lokasi

Adapun proses penilaian, pengumpulan, dan perhitungan data dari pembagian angket (kuesioner) dilakukan dengan cara sebagai berikut :
Pengambilan sampel. Pengambilan dilakukan dengan cara sample random sampling (sampel acak sederhana) sebanyak 47 responden pada para konsumen.
Kriteria penilaian tingkat kepuasan konsumen terhadap kualitas layanan konsumen, peneliti menggunakan data kuantitatif dengan bobot sebagai berikut :


Tabel 4.1
Kriteria Penilaian Tingkat Kepuasan Pelanggan


Keterangan
Bobot
Sangat tidak setuju
5
Setuju
4
Netrla
3
Tidak setuju
2
Sangat tidak setuju
1


4.1.1. Hasil Penelitian Responden

Pandangan Dunia Perbankan
 Mantan Mentan Anton Apriantono dalam seminar ‘Menuju Pendirian Bank Pertanian’ yang diselenggarakan di kampus IPB Baranangsiang mengungkapkan bahwa selama lima tahun terakhir penyaluran kredit perbankan pada sektor pertanian tidak beranjak pada angka 6 persen dari total penyaluran kredit nasional. Inilah yang menjadi indikasi masih kurangnya perhatian dunia perbankan terhadap pertanian kita.






4.1.2. Skala Likert
Berdasarkan analisis pembahasan yang dilakukan dengan metode skala likert diperoleh adalah konsumen menyatakan setuju terhadap pelayanan yang di terapkan pada merk produk dan loyalitas konsumen . Dengan menggunakan skala likert diperoleh jumlah keseluruhan dengan rata – rata nilai 182,58 dengan kategori setuju.


4.2. Rangkuman Hasil Penelitian

Pemerintah sebenarnya telah melakukan upaya untuk menyediakan permodalan bagi petani melalui Bantuan Langsung Masyarakat (BLM), skim Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKP-E), Kredit Pengembangan Energi Nabati dan Revitalisasi Perkebunan (KPEN-RP), Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL dari penyisihan laba BUMN), Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan pola penjaminan, skim kredit komersial namun sayangnya program tersebut masih belum dapat menjangkau seluruh petani Indonesia. Dr. Syukur selaku Direktur Pusat Pembiayaan Pertanian Departemen Pertanian memaparkan perlunya alternatif solusi solusi berupa Lembaga Keuangan Mikro Agrobisnis (LKM-A) yang mudah diakses, prosedur cepat, prosedur relatif sederhana, berdasar budaya setempat dan dekat lokasi usaha, serta pengelolanya lebih paham dan mengenal karakter nasabah.




 
BAB V KESIMPULAN

BAB V

KESIMPULAN

1.1.            Kesimpulan

Kehandalan dapat dilihat dari kemampuan untuk memberikan jasa secara akurat sesuai yang dijanjikan,  jaminan dapat dilihat dari pengetahuan dan kemampuan karyawan untuk melayani dengan rasa percaya diri,  bukti fisik dapat dilihat dari fasilitas yang kasat mata yang dapat dinikmati langsung oleh nasabah, komunikasi  yaitu karyawan harus memberikan perhatian secara individu kepada nasabah dan mengerti kebutuhan nasabah, sedangkan cepat tanggap kemampuan karyawan untuk membantu nasabah menyediakan jasa dengan cepat sesuai dengan  yang diinginkan oleh nasabah.

Salah satu cara menciptakan pelayanan yang berkualitas adalah bank dapat membedakan dirinya sendiri dengan cara konsisten  menyampaikan mutu lebih tinggi ketimbang pesaingnya, pihak bank melakukan interaksi dengan nasabah yangdisertai umpan balik sebagai kontrol dan ukuran keberhasilan.Nasabah yang  loyal  adalah alat promosi yang efektif. Dengan adanya nasabah yang loyal akan sangat membantu pihak bank, karena nasabah yang loyal, merupakan alat promosi dari mulut kemulut yang efektif. Nasabah yang loyal akan membawa nasabah lainya untuk menikmati pelayanan produk perusahaan. Semakin meningkat jumlah nasabah yang dilayani, semakin meningkat pula pendapatan danlaba perusahaan.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan maka saran yang penulis dapat sampaikan adalah bahwa tingkat kualitas pelayanan yang diberikan oleh para petugas bank sebagai penyedia jasa perbankan harus lebih ditingkatkan lagi sehingga dapat memberikan kepuasan pada para nasabah. Dengan melihat pentingnya akan tingkat kepentingan nasabah terhadap tingkat kinerja, maka pelayanan-pelayanan yang harus ditingkatkan adalah sebagai berikut:

a)      Prosedur pelayanan yang cepat dan mudah ;
b)      Prosedur penerimaan nasabah yang cepat dan tepat ;
c)       Cepat dan tanggap dalam menangani tugas ;
d)        Cepat dan tanggap dalam menghadapi complain nasabah ;
e)      Berada di tempat pada saat dibutuhkan ;
f)       Pengetahuan dan kecakapan petugas dalam menangani tugasnya ;
g)      Jumlah tempat duduk yang tersedia memadai ;
h)      Penataan interior, Fasilitas AC dan ruang tunggu yang nyaman ;
i)        Toilet dan fasilitas di dalamnya bersih ; dan
j)        Media hiburan dan informasi tersedia pada ruang tunggu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar